Selasa, 29 Januari 2013

Cita dan Cinta Zahrana


Judul       :    Cinta Suci Zahrana
Penulis    :    Habiburrahman El-Shirazy
Penerbit  :     Ihwah Publishing House
Cetakan  :     I, 2011
Tebal       :     V + 204 halaman



          “Tuntaskan sekolahmu. Sekolah setinggi-tingginya ya Nak, agar hidupmu tidak hina!”. Itulah pesan ibu yang begitu dalam tertancap dalam jiwa Zahrana. Kata-kata itu mendorongnya untuk terus belajar, belajar, belajar. Begitu tinggi cita-citanya untuk mengangkat martabat keluarga. Ia berharap bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Akan tetapi, segudang prestasi yang diraihnya belumlah cukup untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Ada satu hal yang masih ditundanya : menikah.

            Sebenarnya, sudah banyak laki-laki datang meminang Zahrana. Namun, tidak ada satu pun yang pas di hatinya. Saat orang tuanya sendiri menawarinya seorang pemuda yang siap menikah, ia menolak dengan alasan ingin fokus kuliah S2. Padahal, pemuda tersebut mau menemaninya kuliah. Bahkan, sahabat karibnya, Lina, juga mencoba menjodohkannya dengan seorang pemuda yang hanif bernama Andi. Akan tetapi, lagi-lagi Zahrana menolak dengan alasan ingin menyelesaikan kuliah S2-nya dulu. Meski Lina sudah meyainkan bahwa Andi bisa memahami kesibukannya, Ia tetap saja pada prinsipnya. Akhirnya, Linalah yang menikah dengan Andi.

                Kini usianya sudah beranjak 34 tahun. Profesinya sebagai dosen yang penuh prestasi membuatnya begitu “tinggi” di mata lelaki. Ia mawas diri bahwa seharusnya ia bisa lebih rendah hati. Hingga ujian yang dilematis pun menghampirinya. Dekan Fakultas tempatnya mengajar, Pak Sukarman, berniat meminangnya. Melalui Bu Merlin, Pembantu Dekan II, Pak Sukarman menyampaikan hal tersebut pada orang tua Zahrana.

                Sudah menjadi rahasia umum bahwa Pak Sukarman punya moral yang rendah walau  ia berpendidikan dan bergelar haji. Tentu saja Zahrana tidak bisa menerimanya. Akan tetapi, orang tuanya begitu antusias dengan lamaran Pak Sukarman meski mereka menyerahkan semua pada Zahrana. Apalagi, Pak Sukarman berjanji akan menghajikan orang tua Zahrana. Di satu sisi, Zahrana tidak mau mengecewakan orang tuanya yang sudah begitu lama merindukan cucu. Di sisi lain, akal sehatnya benar-benar tidak bisa memaafkan tingkah laku Pak Sukarman yang genit dan suka main perempuan.

        Sukses secara akademik ternyata tidak sepenuhnya membuat Zahrana sukses dalam kehidupan pribadi, terutama percintaan. Kini ia hanya berharap memperoleh jodoh lelaki yang soleh. Ia tidak lagi memandang kedudukan sosial dan pendidikan.

          Zahrana pun meminta bantuan Ummi Dah, istri dari pengasuh utama pesantren tempat ia mengajar. Ia dikenalkan dengan Rahmad, seorang duda penjual kerupuk. Kali ini ia mantap karena Rahmad dikenal sebagai lelaki yang saleh dan baik agamanya meski pendidikannya lebih rendah daripada Zahrana. Namun, takdir Allah berbicara lain. Rahmad meninggal dunia. Lelaki itu tertabrak kereta api pada malam sebelum hari H akad nikah.Tidak sampai di situ saja. Ujian yang lebih berat pun datang. Tidak beberapa lama setelah itu, Ayah Zahrana pun meninggal dunia. Kejadian itu membuat Zahrana sangat tertekan. Namun Ia berusaha tetap tegar dan berharap yang terbaik dari Allah, termasuk jodoh yang terbaik baginya.

         Untuk kesekian kalinya, Habiburrahman El-Shirazy menelurkan karyanya yang fenomenal. Novelis peraih penghargaan Sastra Nusantara Asia Tenggara 2008 ini menyajikan jalan cerita menarik dan tidak mudah ditebak. Alurnya menimbulkan rasa penasaran bagi pembaca. Tema yang dibawakan pun masih tidak jauh dari novel-novel sebelumnya : cinta suci dan pernikahan. Seperti halnya novel Ketika Cinta Bertasbih, Kang Abik juga mengedepankan sosok muslimah yang cerdas dan salihah. Novel ini juga telah difilmkan dan dirilis 15 Agustus 2012 silam.

              Novel ini sangat pas dikonsumsi oleh mereka yang sedang merindukan belahan jiwa. Menikah adalah sunnah yang harus disikapi dengan bijaksana. Tidak salah jika mengharapkan jodoh yang secara mendetail sesuai keinginan. Akan tetapi, yang utama adalah mengharapkan belahan jiwa yang salih dan memiliki kredibilitas agama yang baik. Sebuah novel pembangun jiwa yang sangat menginspirasi.


0 komentar:

Posting Komentar