Judul : Cinta Suci Zahrana
Penulis : Habiburrahman El-Shirazy
Penerbit : Ihwah Publishing House
Cetakan : I, 2011
Tebal : V + 204 halaman
“Tuntaskan sekolahmu.
Sekolah setinggi-tingginya ya Nak, agar hidupmu tidak hina!”. Itulah pesan ibu yang
begitu dalam tertancap dalam jiwa Zahrana. Kata-kata itu mendorongnya untuk
terus belajar, belajar, belajar. Begitu tinggi cita-citanya untuk mengangkat
martabat keluarga. Ia berharap bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Akan
tetapi, segudang prestasi yang diraihnya belumlah cukup untuk membahagiakan
kedua orang tuanya. Ada satu hal yang masih ditundanya : menikah.
Sebenarnya, sudah banyak
laki-laki datang meminang Zahrana. Namun, tidak ada satu pun yang pas di
hatinya. Saat orang tuanya sendiri menawarinya seorang pemuda yang siap
menikah, ia menolak dengan alasan ingin fokus kuliah S2. Padahal, pemuda
tersebut mau menemaninya kuliah. Bahkan, sahabat karibnya, Lina, juga mencoba
menjodohkannya dengan seorang pemuda yang hanif bernama Andi. Akan tetapi,
lagi-lagi Zahrana menolak dengan alasan ingin menyelesaikan kuliah S2-nya dulu.
Meski Lina sudah meyainkan bahwa Andi bisa memahami kesibukannya, Ia tetap saja
pada prinsipnya. Akhirnya, Linalah yang menikah dengan Andi.
Kini
usianya sudah beranjak 34 tahun. Profesinya sebagai dosen yang penuh prestasi
membuatnya begitu “tinggi” di mata lelaki. Ia mawas diri bahwa seharusnya ia
bisa lebih rendah hati. Hingga ujian yang dilematis pun menghampirinya. Dekan
Fakultas tempatnya mengajar, Pak Sukarman, berniat meminangnya. Melalui Bu
Merlin, Pembantu Dekan II, Pak Sukarman menyampaikan hal tersebut pada orang
tua Zahrana.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa
Pak Sukarman punya moral yang rendah walau
ia berpendidikan dan bergelar haji. Tentu saja Zahrana tidak bisa
menerimanya. Akan tetapi, orang tuanya begitu antusias dengan lamaran Pak
Sukarman meski mereka menyerahkan semua pada Zahrana. Apalagi, Pak Sukarman
berjanji akan menghajikan orang tua Zahrana. Di satu sisi, Zahrana tidak mau
mengecewakan orang tuanya yang sudah begitu lama merindukan cucu. Di sisi lain,
akal sehatnya benar-benar tidak bisa memaafkan tingkah laku Pak Sukarman yang
genit dan suka main perempuan.
Sukses secara akademik ternyata tidak
sepenuhnya membuat Zahrana sukses dalam kehidupan pribadi, terutama percintaan.
Kini ia hanya berharap memperoleh jodoh lelaki yang soleh. Ia tidak lagi
memandang kedudukan sosial dan pendidikan.
Zahrana pun meminta
bantuan Ummi Dah, istri dari pengasuh utama pesantren tempat ia mengajar. Ia
dikenalkan dengan Rahmad, seorang duda penjual kerupuk. Kali ini ia mantap
karena Rahmad dikenal sebagai lelaki yang saleh dan baik agamanya meski
pendidikannya lebih rendah daripada Zahrana. Namun, takdir Allah berbicara
lain. Rahmad meninggal dunia. Lelaki itu tertabrak kereta api pada malam
sebelum hari H akad nikah.Tidak sampai di situ saja. Ujian yang lebih berat pun
datang. Tidak beberapa lama setelah itu, Ayah Zahrana pun meninggal dunia. Kejadian
itu membuat Zahrana sangat tertekan. Namun Ia berusaha tetap tegar dan berharap
yang terbaik dari Allah, termasuk jodoh yang terbaik baginya.
Untuk kesekian kalinya,
Habiburrahman El-Shirazy menelurkan karyanya yang fenomenal. Novelis peraih
penghargaan Sastra Nusantara Asia Tenggara 2008 ini menyajikan jalan cerita
menarik dan tidak mudah ditebak. Alurnya menimbulkan rasa penasaran bagi
pembaca. Tema yang dibawakan pun masih tidak jauh dari novel-novel sebelumnya :
cinta suci dan pernikahan. Seperti halnya novel Ketika Cinta Bertasbih, Kang Abik juga mengedepankan sosok muslimah
yang cerdas dan salihah. Novel ini juga telah difilmkan dan dirilis 15 Agustus
2012 silam.
Novel ini sangat pas
dikonsumsi oleh mereka yang sedang merindukan belahan jiwa. Menikah adalah
sunnah yang harus disikapi dengan bijaksana. Tidak salah jika mengharapkan
jodoh yang secara mendetail sesuai keinginan. Akan tetapi, yang utama adalah
mengharapkan belahan jiwa yang salih dan memiliki kredibilitas agama yang baik.
Sebuah novel pembangun jiwa yang sangat menginspirasi.
0 komentar:
Posting Komentar